Rabu, 18 September 2013

RPP IPS kelas VII

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Satuan Pendidikan      :  SMP
Kelas / Semester          :  Kelas VII / I
Mata Pelajaran            :  Ilmu  Pengetahuan Sosial.
Tema                           :  Penduduk dan Pemanfaatan Potensi Sumber Daya ALam
Sub Tema/ Topik         :  Pemanfaatan Sumber Daya Alam oleh Penduduk Indonesia
Pertemuan ke              :  7 dan 8

A.     KOMPETENSI INTI:
1.      Menghargai dan menghayati ajaran agama yang di anutnya.
2.      Menghargai dan menghayati perilaku jujur , disiplin , tanggung jawab ,peduli ( toleransi , gotong royong ) , santun , percaya diri , dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.      Memahami pengetahuan (faktual , konseptual dan prosedural ) berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi , seni , budaya terkait fenomena  dan kejadian  tampak nyata.
4.      Mencoba , mengolah , dan menyaji dalam ranah konkret  ( menggunakan , mengurai , merangkai , memodifikasi , dan membuat ) dan ranah abstrak ( menulis , membaca , menghitung , menggambar , dan mengarang ) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang / teori.

B.     KOMPETENSI DASAR ( KD ) :
1.2. Menghargai  ajaran agama dalam berpikir dan berperilaku sebagai penduduk Indonesia 
        dengan mempertimbangkan kelembagaan sosial , budaya , ekonomi , dan politik dalam
        Masyarakat.
2.3. Menunjukkan  perilaku santun , toleran , dan peduli dalam melakukan interaksi sosial dengan
        lingkungan dan teman sebayanya.
3.1. Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup regional ,
        serta perubahan dan berkelanjutan kehidupan manusia ( ekonomi , sosial , budaya , pendidi-
        kan  dan politik ).

C.     INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI:

1.      Menunjukan rasa syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa
2.      Menjelaskan Potensi Sumber daya peternakan di Indonesia
3.      Menjelaskan potensi sumber daya perikanan di Indonesia
4.      Mengidentifikasi hewan ternak yang dibudidayakan di Indonesia
5.      Mengidentifikasi jenis ikan yang dapat dibudidayakan di Indonesia
6.      Menjelaskan wilayah penyebaran Peternakan dan Perikanan di Indonesia

D.     TUJUAN PEMBELAJARAN :
Tujuan  pembelajaran  pada materi ini adalah peserta didik mampu :
1.      Memahami pemanfaatan sumber daya.
2.      Memahami potensi Sumber Daya Peternakan
3.      Memahami potensi Sumber Daya Perikanan.
4.      Memahami penyebaran hewan peternakan dan perikanan di Indonesia
5.      Memahami cara mengembangkan potensi sumber daya alam peternakan di dalam lingkungan sekitar
6.      Memahami cara mengembangkan potensi sumber daya alam pertanian di dalam lingkungan sekitar
7.      Menunjukkan perilaku jujur , bertanggung jawab , peduli , santun , rasa ingin tahu , menghargai dan percaya diri.

E.     MATERI AJAR :

1.      Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Peternakan
2.      Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Perikanan
F.      ALOKASI WAKTU : 4 x 40 Menit.

G.    PENDEKATAN  DAN METODE PEMBELAJARAN :
1.      Pendekatan : Saintifik.
2.      Metode : Diskusi dengan Teknik STAD ( Student Team Achievement Division / Peserta Didik di bagi dalam kelompok kecil ).


H.    KEGIATAN PEMBELAJARAN :


KEGIATAN

DESKRIPSI KEGIATAN

ALOKASI WAKTU

Pendahuluan






















Inti









Mengamati/Observing








Menanya dan Menalar












Eksperimen dan Networking

















Penutup
















Pendahuluan




















Kegiatan inti





















Penutup

























Pertemuan ke-7 ( 2 X 40 menit )

a.    Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama/ menghayati ajaran agama.
b.    Guru Menanyakan Kabar dan kesiapan siswa belajar pada hari itu dengan menginstrusikannya dalam 3 kata contoh “Saya Bahagia Sekali” (membangun nilai Keakraban diantara siswa dengan siswa, juga guru dgn siswa)
c.    Memberi motivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dengan menyanyikan lagu Paman Datang ( membangun nilai kebersamaan ) di lanjutkan tanya jawab tentang makna lagu yang di hubungkan dengan  materi pembelajaran.
d.    Menginformasikan tujuan yang akan di capai selama pembelajaran.
e.    Menyampaikan secara singkat garis besar materi yang akan di sajikan selama pembelajaran.



Guru menuliskan judul materi yang akan dipelajari dipapan tulis, lalu membagi siswa menjadi 5 kelompok ( 1,2,3....s/d  5 ) masing- masing beranggotakan  8  siswa.
Siswa diminta memilih gambar hewan ternak dan ikan yang telah di sediakan oleh guru dan menginstruksikan kepada siswa untuk mendiskusikan tentang hewan yang mereka pilih dengan terlebih dahulu guru memberikan stimulus  dalam bentuk pertanyaan “Mengapa hewan tersebut yang siswa pilih untuk bisa dimanfaatkan? (untuk melatih daya nalar atau pola pikir siswa )

Kemudian guru memberikan atau menyebarkan Lembar Kerja sebagai acuan dalam mempresentasikan hasil diskusi. (Pelaksanaan STAD).
(untuk meningkatkan daya nalar siswa) kemudian guru mengajak siswa untuk bersama2 mengkritisi situasi peternakan dan perikanan di Indonesia serta permasalahan2 yang terjadi di dalamnya,



lalu menginstruksikan siswa untuk mendiskusikannya dengan kelompok masing-masing  ( siswa dialog  untuk saling membantu memahami materi pembelajaran dengan anggota kelompok kemudian mencatat hasil diskusi tsb.
Pelaksanaan unjuk kerja . presentasi ( kelompok yang tidak / belum presentasi menanggapi kelompok yang sedang presentasi ).
(Hasil diskusi yg telah disampaikan diharapkan kan membentuk sebuah jaringan ilmu baru yang mengantarkan pada sebuah solusi atau ide-ide baru)
Pelaksanaan konfirmasi dilakukan dengan memberikan umpan balik berdasarkan hasil presentasi.



a.    Membuat kesimpulan tentang materi  pembelajaran hari itu dilakukan siswa bersama guru.
b.    Melaksanakan test secara lisan
      ( kejujuran ).
c.    Menugaskan siswa membawa alat untuk membuat  Peta pada pertemuan berikut nya ( PR ) tentang : Penyebaran potensi dan budidaya peternakan serta perikanan  dengan referensi dari buku atau internet, melakukan kajian / analisis
d.    Menutup  pembelajaran dengan berdoa menurut agama masing- masing.









Pertemuan ke 8 ( 2 X 40 menit )
a.       Memulai pembelajaran dengan berdoa bersama sesuai dengan agama dan keyakinan masing- masing.
b.      Tanya jawab singkat tentang PR hasil penelusuran informasi tentang
Penyebaran budidaya perternakan dan perikanan.
c.       Menginformasikan secara garis besar strategi pembelajaran yang akan dilakukan.
d.      Menginformasikan tujuan yang akan di capai selama pembelajaran.
e.       Memberi motivasi pada siswa untuk aktif dalam pembelajaran.


a.       Pelaksanaan diskusi kelompok sambil mempersiapkan laporan hasil kerja kelompok.
b.      Guru berkeliling sambil memperhatikan kelompok yang memerlukan bantuan.
c.       Unjuk kerja / presentasi kelompok seperti pertemuan sebelumnya diawali dengan meneriakkan yel-yel kelompok dengan semangat.
d.      Kelompok 1 ditanggapi oleh kelompok 4.
e.       Kelompok 2 ditanggapi oleh kelompok  3
f.       Pelaksanaan konfirmasi  dilakukan

Di setiap akhir presentasi.
g.       Memberikan apresiasi dan motivasi berdasarkan aktivitas dan hasil kinerja secara individu.

a.       Membuat kesimpulan tentang materi ajar yang telah di sajikan selama pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik bersama guru.
b.      Memberi penguatan dan motivasi tentang pelaksanaan tugas mandiri tidak terstruktur (TMTT ).
c.       Melaksanakan test secara lisan         ( kejujuran ).
d.      Mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan
Masing – masing.






80 menit.






10 menit















60 menit




5 menit







25 menit







20 menit
























5 menit




10 menit
















80 menit




10 menit










60 menit






20 menit


25 menit







15 menit






10 menit


















I.       PENILAIAN HASIL BELAJAR :

·         Hasil kinerja peserta didik.
·         Hasil tes lisan.
·         Laporan pengamatan.
·         Hasil rubrik diskusi
·         Tugas kelompok.

J.      SUMBER BELAJAR :

Alat : Komputer / Laptop.LCD,Power Point, Internet.
Bahan / Sumber ajar : LKS , Buku Siswa , Soal-soal  latihan , Buku Guru , Makalah.

                                                                                            Jakarta ,  ......Juli 2013.
Mengetahui,
Kepala Sekolah                                                                   Guru Mapel IPS



Drs. H. Nur Alam, MA                                                            Wahyuni, SPd.



Lampiran :

A.       Ringkasan Materi
Contoh permasalahan peternakan dan Perikanan di Indonesia
Pembibitan, masalah Klasik Peternakan Indonesia

Minggu-minggu ini kita sedang disibukkan untuk membaca berita dari dunia peternakan khusunya ruminansia besar ( Sapi dan Domba /Kambing), mulai dari harga bibit hingga tidak tercukupinya kebutuhan masyarakat akan hasil peternakan ( daging dan susu ).

Berpindahnya harga susu adalah hal yang sangat mencengangkan dan mengagetkan para ibu rumah tangga. Bagaimana mau pintar bangsa ini jika konsumsi susu diganti dengan konsumsi air tajin ( air cucian beras ). Hal tersebut tidak terlepas dari politisasi produk peternakan oleh pengusaha yang duduk dalam pemerintahan, walaupun ada informasi baha kemarau panjang yang melanda Selandia Baru dan Australia ( Pemasok kebutuhan dasar susu terbesar ke Indonesia ) mengakibatkan produksi susu menurun. Kenapa Indonesia sebagai negeri Agraris sangat bergantung oleh Barat hanya karna susu.

Tak ketinggalan pula daging sebagai produk utama sapi potong harganya juga akan meningkat. Kejadian yang dianggap biasa dan wajar itu sekarang sedang menjerat nasib dunia peternakan Indonesia. Daging boleh dikatakan adalah kebutuhan sekunder bagi golongan bawah masyarakat Indonesia, mungkin itulah yang mengakibatkan permasalahan deaging dan susu masih menjadi sampingan bagi rakyat kecil, begitu pula pengurusan ternak dikalangan peternak kecil yang masih menjadi sampingan bukan sebagai pekerjaan pokok.

Sedangkan daging domba/kambing hanya bisa kita temui dipinggir jalan sebagai makanan mewah karena harga domba/kambing yang mahal. Masalah klasik yang menimpa dunia peternakan kita adalah pembibitan, bukanya penggemukan yang selalu diincar oleh para pengusaha peternakan. Lama kelamaan bibit Sapi, Domba/Kambing kita akan habis, kita hanya mengimpor dan mengimpor daging dan susu dari luar.

Sebentar kita tengok tetangga kita Malaysia yang kabarnya rajin sekali mengincar bibit Domba Garut yang menjadi asset berharga bagi bangsa ini, bagaimana tidak, Domba Garut adalah satu satunya domba yang berperawakan besar mirip Bison yang ada didunia ini. Kelemahan peternak kecil adalah silaunya mereka dengan uang yang banyak, yang tentunya ditawarkan untuk seekor bibit unggul. Padahal kalau kita hitung secara pembibitan, Domba unggul akan menghasilkan anakan yang dominan dengan induknya yaitu unggul dalam hal kualitas dan kuantitas daging. Sekali lagi masalah yang timbul adalah kurangnya control/pengawasan terhadap peternak kecil yang sering menjadi incaran agen penjual bibit unggul.

Apa yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa melalui Kampung Ternak adalah hal yang luar biasa untuk melindungi asset peternakan bangsa ini, dengan adanya pemberdayaan peternak melalui pembibitan Domba Garut. Ribuan Domba Garut dibibitkan untuk mencari bibit unggul dan memenuhi kebutuhan pasar akan daging Domba yang terus meningkat, apalagi saat Hari raya Kurban. Pasar yang telah terjamin membuat pemberdayaan tidak hanya sekedar pemberian modal bergulir, penerapan teknologi juga diberikan kepada mitra kelompok peternak. Tebar Hewan Kurban merupakan pasar yang menjamin keberlangsungan pemberdayaan peternakan Kelompok mitra Mandiri Dompet Dhuafa untuk terus maju menjadi Mandiri.


Pemberdayaan oleh lembaga amil zakat ini patut menjadi contoh pemberdayaan yang berbasis potensi local daerah dan menjamin pasar hasil pembibitan dan penggemukan Domba/Kambing. Aturan Kelompok yang mengikat para mitra dengan adanya pertemuan mingguan dan control pendamping sangat bermanfaat bagi keberlangsungan penyerapan teknologi peternakan oleh anggota kelompok ternak.

Di Dompet Dhuafa Bandung sendiri sedang mencoba untuk pengembangan pembibitan yang akan diterapkan kepada 6 kelompok mitra Peternakan, yang selama ini sudah terlihat hasilnya dari program penggemukan. Baru satu kelompok yang menerapkan metode pembibitan Domba sebagai contoh dari kelompok yang lain. Kelompok peternakan Dompet Dhuafa Bandung sendiri tersebar di Kab Bandung ( Soreang dan Pacet ) serta Kabupaten luar Bandung, yaitu Purwakarta, Subang dan Sumedang.

Ilmu yang belum tersampaikan kepada peternak kecil coba untuk difasilitasi dengan adanya pendampingan dan Monitoring evaluasi kepada Kelompok peternak setiap dua kali dalam sebulan.

Disamping pemberdayaan peternak Domba/kambing, Dompet Dhuafa akan memulai program pembibitan sapi FH bekerjasama dengan Balai Inseminasi Buatan (BIB) lembang sebagai pihak yang memiliki banyak bibit unggul dalam bentuk semen beku dalam strow. Program ini diharapkan dapat memberdayakan peternak kecil dengan teknik inseminasi buatan guna memperoleh bibit unggul sapi FH ( betina untuk sapi perah dan Jantan untuk sapi potong ). Tidak hanya teknologi inseminasi buatan untuk Sapi saja yang nanti coba dikembangkan kepada Kelompok Mitra peternakan, tetapi inseminasi buatan pada Domba /kambing juga akan dilakukan.

Dengan banyaknya lembaga “lembaga non profit yang peduli dengan nasib dunia peternakan Indonesia, maka akan semakin besar pula peluang kita untuk memajukan peternakan Indonesia dan lepas dari ketergantungan produk peternakan dari luar. Pemberdayaan bukan profit oriented yang sifatnya sesaat tetapi kualitas yang secara berkelanjutan dan konsisten menjadi tujuan hasilnya.
Ketika hari raya “kurban” maka kita baru sadari bahwa sektor peternakan itu penting. Ya, karena waktu kurban kebutuhan akan kambing, domba atau sapi/ kerbau cukup tinggi khususnya di Indonesia. Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia merupakan pasar yang potensial untuk sektor pangan dan ternak.  Jumlah umat Islam 207.176.162 dari total penduduk Indonesia dari sekitar 259 juta Jiwa, bilamana 10 % saja melaksanakan kewajiban kurban maka dibutuhkan 20,7 juta lebih ternak dalam waktu hari tasyrik. Sungguh pasar yang besar.

Belum bila kita menghitung kebutuhan harian daging, susu dan unggas yang setiap tahun ketergantungan kita sangat besar terhadap impor dari negara asing. “ Populasi dan produksi ternak dalam negeri belum cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional “ itu alasan yang banyak disampaikan oleh importir. Mereka menilai bahwa kemampuan ternak lokal masih minim, sehingga kebutuhan impor bisa menjadi solusi. Terlepas dari pro dan kontra itu, maka perhatian terhadap Peternakan sekali lagi sangat penting,

Begitu pun, Departemen Pertanian telah menargetkan bahwa 2014, Indonesia menargetkan untuk bisa melakukan swasembada daging. Pemerintah mengklaim telah banyak melakukan berbagai macam program untuk peningkatan produksi ternak dan populasi di seluruh Indonesia. Ratusan milyard bahkan triliunan uang sudah dikucurkan untuk mensukseskan program swasembada daging dari tahun 90 an hingga sekarang. Namun apa daya antara target dengan realisasi belum tercapai. Ada banyak masalah dan kepentingan pengusaha dan berbagai pihak terhadap eksistensi peternakan di tanah air.

Ternyata kita baru sadari, memang peternakan adalah bagian dari sektor strategis yang penting untuk hajat hidup manusia. Bahkan sejak jaman Nabi pun, beternak adalah salah satu profesi yang menjanjikan. Untuk itu, Kampoeng Ternak sangat mendukung semangat Pemerintah untuk pengembangan peternakan. Memang tidak sekedar kebijakan sesaat dan klaim kampanye semangat saja, dibutuhkan sistem dan infrastuktur kebijakan strategis. Sejak Dompet Dhuafa berdiri tahun 1993, sektor peternakan menjadi salah satu bidang yang diperhatikan. Kemiskinan kita ketahui bersama melekat pada petani, peternak dan nelayan. Maka  amanah zakat, hadir untuk mengembangan value peternakan di Indonesia. Kami memimpikan satu saat, muzaki hadir dari peternak. Insya Allah.

Maka tidak hanya sekedar kurban atau konsumsi daging saja, dalam semangat pemberdayaan kampoeng ternak terdapat visi pengentasan kemiskinan dan kemandirian bangsa. Tidak hanya kebutuhan nasional bahkan masa depan Kampoeng Ternak bisa mensuplai kebutuhan ternak untuk pelaksanaan DAM waktu Haji di Mekah. Bukan suatu yang mustahil. Semua tergantung keberpihak kita dan paradikma value apa yang bisa dikontribusikan.

Sedikitnya diperlukan 3 instrumen untuk pengembangan peternakan di Indonesia. Pertama, peningkatan teknologi dalam produksi ternak dan pakan. Kedua, dukungan modal, infrastuktur sarana dan prasarana transportasi dan distribusi yang memadai dari pemerintah. Ketiga, proteksi pasar dan subsidi harga untuk menjamin peternak lokal bisa bertahan. Bilama 3 kaki kemandirian peternak itu bisa dilaksanakan maka kesejahteraan peternak bisa duduk sejajar dengan pelaku usaha lainya.

B.   Format Model Penilaian :
Format Lembar Observasi Diskusi
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh  guru atau pengamat saat diskusi berlangsung. Lembaran ini mencatat keefektifan peserta diskusi dalam 4 kriteria. Tulislah angka-angka yang tepat di kolom sesuai peserta didik.
5 = baik sekali
4 = baik
3 = cukup
2 = kurang
No
Nama Siswa
Aspek Penilaian
Rata-Rata
Kelayakan Isi
Kelayakan Pengajian
Bahasa
Kreativitas





























Keterangan :
1.  Kelayakan isi            : keakuratan materi dan kemutakhiran
2.  Kelayakan penyajian   : keterlibatan peserta didik untuk belajar aktif dan disajikan secara kontekstual
3.  Bahasa                       : jelas, mudah dipahami, dan komunikatif
4.Kreatifitas                    : menarik, ide            yang berbeda dan inovatif

Lembar Penilaian Presentasi Diskusi
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai perilaku peserta didik dalam presentasi laporan pengamatan, dengan cara menuliskan angka-angka yang tepat di kolom yang sesuai dengan kriteria sebagai berikut.
5 = Semua benar
4 = Sebagian besar benar
3 = Sebagian kecil benar
2 = Semua salah
Kelas               :
Kelompok        :
Topik               :



NO
Aspek Penilaian
Nilai diperoleh
Bobot
Nilai x Bobot
Catatan
1
Kebermaknaan Informasi

2,5


2
Pemahaman terhadap materi

5


3
Kemampuan berargumentasi (alasan,usulan,mempertahankan pendapat)

5


4
Kemampuan memberikan respon
(memberikan respon yang sesuai
denganpermasalahan/pertanyaan)

5


5
Kerjasama Kelompok (berpartisipasi, memiliki tanggung jawab bersama)

2,5


Jumlah Nilai
-
-
100


Lembar Kegiatan Siswa

1.  Tema                      : 
2.  Mata Pelajaran        :  IPS 
3.  Kelas/Semester       :  VII/ 1
4.  Waktu Pengerjaan    :  25 menit
5.  Petunjuk Belajar    :
a.  Baca secara cermat sebelum anda mengerjakan tugas 
b.  Pelajari materi IPS yang berhubungan dengan Potensi Sumber Daya Perternakan dan perikanan   
c.  Kerjakan sesuai dengan langkah-langkah sesuai petunjuk Guru 
d.  Kerjakan dengan cara diskusi dengan teknik yang ditentukan Guru 
e.  Konsultasikan dengan guru bila mengalami kesulitan mengerjakan tugas 
6.  Tujuan belajar yang akan dicapai:
Pada kegiatan ini kamu dapat’:
a.  Memahami Pemanfaatan potensi Sumber Daya Peternakan dan Perikanan
b.  Menganalisis Permasalahan serta Solusi yang harus dilaksanakan terkait pemanfaatan  sumber daya peternakan dan pertanian
 7.  Informasi 
Bacalah dengan cermat uraian materi tentang  hasil budaya masa praaksara hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial!
8.  Tugas dan Langkah Kerja 
a.  Mengapa Indonesia sebagai negara agraris masih mengimpor daging

b.  Bagaimana solusi yang anda tawarkan
c.  Gunakan  fasilitas  internet  dan  atau  buku  IPS  lainnya  untuk  mencari  informasi  tentang  Persebaran daerah penghasil peternakan dan pertanian
d.  Lakukan 
e.  Apa yang dapat kamu pelajari dari materi ini? Jelaskan secara singkat!
f.  Laporkan hasil diskusi kelompokmu secara tertulis!
g.  Presentasikan hasil diskusimu didepan kelas !



Tidak ada komentar:

Posting Komentar